Senin, 16 Mei 2011

Problematika Buddhisme di masa Orba dan kini

Kultwit by Mettha Dharmasaputra (twitter) sebagai refleksi perayaan Waisak tahun ini:

 1. Seorang kawan, bertanya kepada sy. "#Waisak akan ke kelenteng mana?" ujarnya. Ia tak bisa membedakan antara kelenteng dan vihara.

2. Kerancuan itu terjadi, krn di masa Orba, semua hal berkaitan budaya Cina diberangus. Kelenteng dipaksa berganti nama mjd vihara.

3. Akibat pemaksaan itu, kebudayaan dan "religi" Cina terkekang. Kemampuan berbahasa Cina pun, tak lagi dimiliki anak-anak muda.

4. Lucunya anak sy kini harus belajar bhs Cina bukan dari ortunya. Tapi, dari seorang "pribumi" muslim lulusan sastra Cina UI.

5. Ditinjau dari sejarahnya, kelenteng bertautan dng tradisi turun-temurun "religi" Tiongkok kuno atau Chinesse folk religion.

6. Saat Buddhisme Mahayana menyebar dari India lewat jalur utara ke Cina (juga ke Jepang, Korea), percampuran terjadi.

7. Di sinilah muncul kerancuan antara Chinesse Folk Religion dan Buddhisme. Di Indonesia diperparah oleh faktor politik.

8. Di masa Orba, agama yg diakui hanya 5: Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu dan Buddha. Di luar itu "terlarang".

9. Akibatnya semua pemeluk dan tempat ibadat Kong Hu Chu dan "religi" tradisi Cina "dipaksa" dlm wadah agama Buddha.

10. Adapun tempat ibadat pemeluk Buddha yg sesungguhnya, lebih dikenal dng sebutan vihara atau kuil, yg berbeda dng kelenteng.

11. Kekisruhan kelenteng-vihara ini hanya satu contoh dampak dari campur tangan negara dlm urusan privat.

12. Contoh lainnya, yaitu soal penyeragaman definisi agama menurut negara dlm konsep ketuhanan.

13. Buddhisme dan Hinduisme yg punya akar berbeda dng Islam dan Kristen, "dipaksa" utk punya konsep ketuhanan yg sama.

14. Jika menolak, maka tidak akan diakui sebagai agama "resmi" oleh negara. Lebih para lagi dicap sebagai komunis oleh pem. Orba.

15. Secara filosofis, Buddhisme memang punya konsep ketuhanan yg berbeda dng agama2 wahyu, yg hingga kini jarang dibahas.

16. Non-Theistic memandang Tuhan bukan dlm konteks "personal" yg abadi dan permanen. Tapi, lebih pada hukum semesta raya (dharma).

17. Krn itu dlm Buddhisme sesungguhnya tdk dikenal konsep Tuhan sbg pencipta (Creator-God). Begitu juga dng penciptaan alam semesta.

18. Bumi dan semesta raya tercipta melalui proses abadi "lahir-mati" berdasarkan hkm sebab-akibat (karma).

19. Dng konsep ketuhanan yg berbeda itulah Glasenapp, juga Wilhelm Schmidt, menolak Buddhisme sbg Atheist.

20. Persoalannya, perbedaan konsepsi ketuhanan ini yg tdk bisa dipahami di Indonesia. Berbeda berarti atheis, atau komunis.

21. Akibatnya, agama Buddha di Indonesia dipaksa harus membuat "Tuhan" versi negara yg seragam.

22. Upacara sembahyang dlm Buddhisme dng dangkal diartikan sbg pemujaan berhala kepada patung dng memberikan sesajen.

23. Padahal, patung atau mandala, punya makna lain, yaitu seperti cermin utk mengingatkan umat meniru perilaku Buddha. Bkn disembah

24. Makanan, air, bunga, lilin, dll dlm ritual Buddhisme juga bkn sesajen, tapi simbolisasi rasa syukur dan beragam makna kehidupan

25. Celakanya, sejak SD siswa tak diajarkan pemahaman yg beragam soal ini. Krn negara pun hanya menganut satu definisi Tuhan.

26. Berpuluh tahun kaum Buddhis di Indonesia hrs "rela" dng penyeragaman ini. Di masa Orba, cap Komunis selalu mengintai.

27. Saking takutnya dng wabah Komunis, pemerintah Orba "memayungi" agama Buddha di bawah Badan Koordinasi Masalah Cina (BKMC).

28. Selain BKMC, agama Buddha juga dlm pantauan ketat badan intelijen negara (BAKIN/BIN dan BAIS/BIA).

29. Parahnya, sbg minoritas, sejarah Buddhisme di Indonesia terus diwarnai konflik, bahkan hingga kini. Ladang empuk oknum pejabat.

30. Tak jarang, konflik internal di masa Orba, berlanjut hingga keluar berbagai surat/radiogram para petinggi TNI dan Menteri.

31. Ini krn adanya pandangan bhw pemeluk Buddha kaum berduit, yg memang terdapat sejumlah konglomerat, shg bisa diperas.

32. Pdhl masih banyak pemeluk Buddha di gunung2 dan pedalaman, yg sehari2 menyambung hidup dng mengumpulkan daun jati.

33. Berbagai penindasan pun kerap mereka alami. KTP tak bisa didapat jk mengaku Buddhis. Membangun vihara bukan soal gampang.

34. Thn 90-an, sy trenyuh melihat seorang bocah duduk di sokoguru bangunan vihara sumbangan ortunya yg dibakar di dusun Magetan.

35. Di masa Orba, hampir tak ada ruang gerak utk mengungkap semua fakta dan konsepsi ketuhanan ini. Sy tak tahu kini.

36. Dua buku Stephen W. Hawking setidaknya menarik utk diulas, yg menurut sy, mendekati konsepsi Ketuhanan dlm Buddhisme.

37. Di buku A Brief History of Time; fr the big bang to black holes ('88), Hawking punya ide kontroversial ttg asal-usul semesta.

38. Dlm buku terbarunya, the Grand Design, Hawking kembali menyampaikan ide kontroversial ttg tdk adanya "Sang Pencipta."

39. Akhir kata, sy bkn teolog. Hanya seseorang yg menginginkan kebebasan dan kebhinekaan tumbuh di negeri ini. Salam damai.

1 komentar:

  1. apakah konghuju itu agama? siapa nabi utusan Tuhannya, dan apa nama kita sucinya ? terimakasih ?

    BalasHapus